Twiries Cover ala Bang Jeck

‘Twiries Cover ala bang Jeck’
Baru lagi nich 2


[TWIRIES]
Sebuah unofficial cover Twiries yang diperbarui oleh bang Jeck. Sebuah buku karya Eva Sri Rahayu dan Evi Sri Rezeki. Berisikan kurang lebih catatan dan perjalanan hidup mereka selama mengarungi bahtera dunia perkembaran. Dari cover official sebelumnya, mencoba merubah warna baju illustrasi dengan merah agar lebih central, serta mengganti warna background yang awalnya cerah menjadi hijau lumut, agar kontras dengan merah. Juga membesarkan lagi tulisan endorsement-nya guna menarik minta pembeli, lalu saya illustrasinya menjadi satu saya satu orang, sehingga sepasang sayap(jiwa) memiliki dua raga(takdir). Bisa dibilang devil, bisa juga dibilang angel. Terakhir mengganti tulisan utama ‘TWIRIES’ dengan putih agar lebih mencolok.
Hanya iseng-iseng doang kok.

copyrigth and illustrated by Jaka E. Sembodo

Takdir Adalah Milik Pribadi

Sebelum memulai, mumpung masih suasana bulan agustus nih, gua mau ngucapin:
Selamat ulang tahun ke-53 Pramuka Indonesia, tetaplah bangga menghadirkan generasi-generasi besar. Satyaku kudarmakan darmaku kubaktikan!
Selamat ulang tahun Arema Indonesia yang ke-27, insyaAllah juara ISL tahun ini. Salam satu jiwa!
Selamat ulang tahun ke-69 wahai negeriku tercinta Indonesia Raya, dengan seiring bertambah tua dirimu, seiring juga bertambah bangga diri ini kepadamu. Merdeka! Merdeka dari kebodohan! Merdeka dari penindasan!
dan yang terakhir, jika ada lisan ataupun tulisan yang menyinggung hati, terlepas sengaja atau tidak, mohon maaf lahir dan batin.

NGENEST: Mengetawakan Hidup Ala Ernest (Ernest Prakarsa)

untuk review
Bapak gua pernah bilang, “Jak, kalo hape kamu rusak, masukin aja kedalam beras, ntar bisa bener sendiri”. Awalnya sih masih terdengar layaknya sebuah lelucon. Maklum, balada hape sering rusak bikin sesuatu yang serius jadi candaan nih. Usut di usut ternyata suhu yang ada didalam tumpukan beras lumayan hangat untuk mengembalikan suhu hape yang rusak.  Apes banget.
Oh iya, ngomongin tentang apes, pernah baca bukunya Ernest Prakarsa yang judulnya Ngenest; ngetawain hidup ala Ernest? Yuk simak review-nya!

TWIRIES: Berjelajah Dunia Si Kembar (Eva R dan Evi R)

untuk review
Masih suasana kemerdekaan ya sekarang? Jadi beberapa waktu yang lalu, gua sempet nemuin sebuah tulsan oleh seorang teman yang nggak perlu disebut namanya, kalo nggak salah tulisannya gini, “Dirgahayu Indonesia ke-69 buatlah kami bangga menjadi bangsamu”.  Rada janggal? Iya, maksudnya gini, dari sana seakan-akan dijelaskan bahwa negeri ini lah yang harus berupaya membuat kita bangga karena kita tinggal disini. Miris. Ah daripada sotoy gua bertambah luas mending gua jelasin di-next post aja kali ya.
Oh iya, berbicara tentang merdeka, selalu ada aja hal-hal yang bisa dibandingkan, mulai dari industri seni kita dengan negara luar, pariwisatanya dan banyak lagi. Ngomongin tentang perbandingan, kalian udah pernah baca buku Twiries belum? Yuk simak review-nya.

RELATIOSHIT: Menyibak Keapesan Hubungan Sosial Versi Alit (Alit Susanto)

Relationshit
Mohon maaf lahir batin. Masih suasana lebaran kan?
Berbicara tentang lebaran, berbicara juga tentang kumpul-kumpul. Bertukar pikiran, cerita pengalaman, berpendapat segala jenis yang bisa jadi bahan obrolan, yang jelas dan pasti karena kita human-social, membutuhkan orang lain untuk menjaga kelangsungan hidup. Tapi sayang, akhir-akhir ini gua merasa predikat human-social sudah mulai bergeser menjadi human-media-social. Gua nggak akan menyalahkan orang-orang yang ketika kita berkumpul malah sibuk menyendiri dengan gadget-nya, mungkin kitalah yang perlu untuk lebih berintropeksi diri. Mungkin.
Oh iya, ngomongin soal dunia sosial pasti ada kaitannya dengan hubungan/relation. Udah pernah baca buku Relationshit belum? Yuk simak review-nya.