Ibukota negara. Siang itu terasa beda. Mentari bersinar lebih
terik dari biasanya. Kendaraan memadat lalu lalang. Pribadi yang masih setia
dengan keegoisannya. Keras kepala yang tak mampu melihat lingkungan sekitar. Klakson
kendaraan saling sambut menyambut. Sesaknya jalanan seakan menekan titik batas
kesabaran setiap individunya.
Ketiga Belas Kalinya
*triiingggg
Suara khas yang sering
didengar Maya menandakan bahwa ada SMS yang masuk ke ponselnya. Gadis yang
duduk dibangku kelas 3 disalah satu SMA di ibukota itu, segera bergegas
meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya.
Kau lah Pangeran ku
“
kau bagaikan secercah cahaya didalam kegelapan, selamat pagi Nila :)
“
Nila,
hari-harinya kini, setiap pagi selalu diawali dengan membaca surat berisikan puisi cinta yang ditujukan untuk dirinya. Ia single,
jadi bukan dari pacarnya, melainkan dari seseorang yang ia sendiri tidak tahu
siapa. Penggemar rahasia. Ia senang dengan setiap puisi yang ditujukan kepada
dirinya, sebab ia merasa seolah-olah yang mengirimkan itu adalah Rian.
[Hiperpuisiterapi] Lebih dari Indah
LEBIH DARI INDAH
@JakaESembodo
[Hiperpuisiterapi] Musisi Jalanan
MUSISI JALANAN
@JakaESembodo
[Hiperpuisiterapi] Mimpi Kita
MIMPI KITA
@JakaESembodo
Subscribe to:
Posts (Atom)