[Sajak] Balada Negeri

Untitled-1
Selamat siang dan tetap semangat pagi.
Ntah kenapa akhir ini aku merasa sedikit depresi.
Serius, mungkin karena kurangnya inspirasi dan inovasi.
Apa karena aku sedang jatuh hati?

Lupakan, sekarang kita bahas tentang demokrasi.
Birokrasi hingga masa depan negeri ini,
Apa kira-kira yang akan terjadi lima tahun nanti?

Dari masa pemilu, kita coba runut kembali.
Lalu sekarang kita bandingkan dengan apa yang sekarang terjadi?

Katanya merah putih ,
Tapi apa? Merekalah yang merampas demokrasi.
Katanya rancangan kabinet mini,
Tapi apa? Merekalah yang membuka peluang bagi kursi.

Sekarang apa? Jauh lebih baik R-C-T-I,
noh liat! ganteng-ganteng sering gila udah ditutup KPI.
Ah gini dong, mantap kali!

Sekali lagi terimakasih. Terimakasih telah mengobral janji.
Sekarang yang kami tunggu hanyalah bukti.
Tidak…  tidak lebih.

Wahai penguasa, buatlah kami sibuk dengan apresiasi.
Tapi tolong, jangan buat kami malah sibuk mencaci maki.
Buatlah kami mempunyai arti, bukan anggap kami benda mati.

Mengerti?

Dua puluh oktober nanti, panglima tertinggi siap turun kursi.
Selanjutnya, naiklah pak Jokowi, wahai tuan yang bermulia hati.
Kami tunggu kalian beraksi, buatlah bangga sang ibu pertiwi.


Kalau tidak, kita ulangi kejadian trisakti. Terimakasih.


— Hanya anak komputasi, yang belajar bersajak rima ‘i’
Previous
Next Post »
4 Komentar
avatar

Good Post about democracy.

Balas
avatar

Thanks anonymous had come to here.

Balas
avatar

Lah? ngapa ade mencadin palak bibek disine.

Balas