Ketiga Belas Kalinya


*triiingggg

Suara khas yang sering didengar Maya menandakan bahwa ada SMS yang masuk ke ponselnya. Gadis yang duduk dibangku kelas 3 disalah satu SMA di ibukota itu, segera bergegas meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya.


Setibanya di kamar, ia segera melihat ponselnya yang ada diatas meja belajar. Huh, ia menghela napas lemas ketika membaca pengirim SMS tersebut.

One message from Adi        
Gue kirain dari yudha, huh, pikirnya lesu. Ia lalu membuka sms itu dengan setengah hati.

“ Good nite mayaa, mungkin ini sekian kalinya gue kirim ini sms ke lo, Gue cinta lo pada pandangan pertama, percayalah pada gue ,Ya ”
Dengan sedikit kesal, Ia segera me-reply sms dari Adi.

“ Oh, thx “,
dengan segera keluar kamar dan meninggalkan kembali ponselnya diatas meja belajar.

          *

Adi adalah teman satu sekolah dengan Maya, Adi sangat mencintainya, tapi tidak dengan Maya. Ia tidak mempunyai perasaan yang sama kepada Adi, sebab Maya sudah punya seseorang yang mengisi hatinya. Walaupun demikian Adi akan selalu berusaha membuat Maya jatuh hati kepadanya.

“ Yaaaaahh, singkat banget dah balesaannya “, ujar Adi malam itu setelah membaca sms balasan dari Maya.

Gue sudah 5 kali nyatain rasa ini kedia lewat sms, 2 kali surat, dan 5 kali ngomong langsung, apa ada yang salah dengan gue? Kenapa tidak ada sedikit respon ke gue ? , pikirnya sambil merebahkan diri diatas kasur lalu meletakkan kembali ponselnya.

Jika dihitung-hitung Adi sudah mengatakan, ia mencintai Maya 12 kali. Tapi Maya tidak pernah sama sekali meresponnya.
Lalu ia menyempatkan diri melihat kalender, hmm besok tanggal 13 ya.

Besok tanggal 13, dan besok akan menjadi yang ketiga belas kalinya gue nyatain ini perasaan ini ke dia, mungkin sebuah hal yang kebetulan ini bakal jadi sebuah kejelasan, semangatnya dalam hati.

*

Singkat cerita, sepulang sekolah Adi menunggu Maya di gerbang sekolah untuk mengutarakan lagi perasaan. Terlihat langit mulai tidak bersahabat, awan hitam mulai berdatangan. Rintik-rintik air mulai berjatuhan.

Adi masih berteduh dibawah gerbang, dari kejauhan ia melihat Maya dengan payung. Seketika ia kaget karena Maya langsung membalikkan badan dan berjalan memunggunginya, mungkin karena ia tahu kalau ada seseorang menunggunya disana.
Adi segera berlari menerobos hujan.

“ Maaaaayyy “, teriak Adi.
Langkah Maya terhenti, ia tahu kalau orang itu akan memanggilnya.

“ Tunggu gue May, lo kenapa? “, tanya Adi yang sudah basah karena hujan.

Maya masih diam melihat Adi yang kehujanan.

“ Okeh, emang selama ini gue selalu ngerisihin lo,dan mungkin sekarang sudah ketiga belas kalinya gue bilang ke lo, gue sayang lo May, gue cinta lo May !”

“ Oh “

“ Oh ? Lo kenapa May ? sekarang tanggal 13, dan gue udah nyatain perasaan gue ke lo tiga belas kalii. Kenapa lo sebegitu cueknya ke gue may ? gue salah apa ke lo. “

“ oh ya, terus kenapa? ”

“ Kenapa? , lo yang kenapa, kenapa begitu cuek ke gue? Gue salah apa?, kenapa lo ga pernah respon sedikit ke gue ”

Untuk sejenak mereka berdua membisu.

“ Hmm, Lo mau tau apa salah lo ? “, tanya Maya serius kepada Adi.

“ Ya..”, angguk Adi kepada Maya.

“ Ini sudah ketiga belas kalinya, iya memang. Lalu kenapa sekarang lo masih ngulang yang hal sama, ha ?! “

“ Maksud lo, May ? “

“ Kenapa lo hanya bilang aja ke gue? , apa lo sadar, lo ga pernah nanya balik perasaan gue ke lo, suka atau ngga gue ke lo ! “

Adi terdiam sejenak.

“ .. Okeh gue sadar may, gue khilaf, gue salah, gue minta maap, sekarang ditanggal 13 ini, dan untuk yang ketiga belas kalinya. Gue sayang ke elo, Lo mau ga jadi cewe gue? “

....

“ Maap Di, tadi pagi Yudha nembak gue, dan kami sudah jadian. Terimakasih atas usaha yang ketiga belas kalinya. Maap, gue ngga suka lo. Gue ngga cinta lo ! , tolong jangan ganggu gue lagi “.

Maya segera pergi dan meninggalkan Adi yang masih membisu dibawah rintikan hujan.


     ****




Previous
Next Post »
0 Komentar