Showing posts with label #flashfiction. Show all posts
Showing posts with label #flashfiction. Show all posts

Nikmatnya makan

Makan-copy
Hari ini terasa seperti mimpi. Sungguh. Sejenak aku membuka mata, menghampiri meja bundar berdiameter dua meter itu, terpampang pemandangan yang begitu ku nanti. Makanan yang berlimpah dan begitu variatif. Apalagi aromanya seakan-akan memicu bulu hidungku berdansa kegirangan. Oh, nikmatnya.

Anak Jalanan

anak jalanan
Ibukota negara. Siang itu terasa beda. Mentari bersinar lebih terik dari biasanya. Kendaraan memadat lalu lalang. Pribadi yang masih setia dengan keegoisannya. Keras kepala yang tak mampu melihat lingkungan sekitar. Klakson kendaraan saling sambut menyambut. Sesaknya jalanan seakan menekan titik batas kesabaran setiap individunya.

Supporter Indonesia

Andik blog
“ Kamu yang ambil bola matinya ! “, perintah coach berambut pendek sambil menunjuk kearah salah satu punggawa sepakbola Timnas yang bertubuh munggil itu.

Andik perlahan berjalan mengambil bola itu, meletakkannya dititik tepat dilokasi temannya jatuh akibat ter-tackle tadi.

Musisi Jalanan

Musisi Jalanan

Ibukota negara. Siang itu terasa beda. Mentari bersinar lebih terik dari biasanya. Kendaraan memadat lalu lalang. Pribadi yang masih setia dengan keegoisannya. Keras kepala yang tak mampu melihat lingkungan sekitar. Klakson kendaraan saling sambut menyambut. Sesaknya jalanan seakan menekan titik batas kesabaran setiap individunya.

Ketiga Belas Kalinya

Ketiga Belas Kalinya

*triiingggg

Suara khas yang sering didengar Maya menandakan bahwa ada SMS yang masuk ke ponselnya. Gadis yang duduk dibangku kelas 3 disalah satu SMA di ibukota itu, segera bergegas meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya.

Kau lah Pangeran ku

Kau lah Pangeran ku


“ kau bagaikan secercah cahaya didalam kegelapan, selamat pagi Nila :)

Nila, hari-harinya kini, setiap pagi selalu diawali dengan membaca surat berisikan puisi cinta yang ditujukan untuk dirinya. Ia single, jadi bukan dari pacarnya, melainkan dari seseorang yang ia sendiri tidak tahu siapa. Penggemar rahasia. Ia senang dengan setiap puisi yang ditujukan kepada dirinya, sebab ia merasa seolah-olah yang mengirimkan itu adalah Rian.