Kehidupan didalam sekumpulan
gagak hitam yang bebas. Sepercik kisah gagak dengan sayapnya yang cacat. Tidak
bisa terbang. Terkekang. Tidak dapat berkreasi. Semua tak mengihiraukannya. Siapa
yang peduli. Kekurangan adalah kesendirian. Karena tak bisa terbang, ia
berusaha keras untuk berlari. Tapi tak mampu, kaki kecilnya tak mampu menompang
tubuhnya untuk terus berlari. Karena tak bisa terbang, ia berusaha berenang.
Tapi apa daya, ia hampir mati karena tak bisa mengapung diatas air. Terakhir,
ia berusaha memanjat pohon. Panjat, panjat dan memanjat. Berulang kali ia mencoba,
berulang kali ia terjatuh. Akhirnya tergeletak tak berdaya diatas tanah. Pandangannya
lurus melihat awan yang terbang begitu bebas. Seketika, ia melihat satu gagak
terbang turun menghampirinya. Gagak lain itu terkejut melihat keadaannya yang memprihatinkan.
Lalu gagak lain itu bertanya, “ Bodoh ! kenapa kau melakukan hal-hal sebodoh
itu ?! “. Ia menjawab, “ Aku hanya ingin ada untuk
kalian. Aku hanya ingin melihat senyum kalian, tawa kalian, kebersamaan kalian.
Tapi ya, tidak ada yang peduli. “